Rabu, 26 Maret 2008

Wisata ke Alam Syurga Yuk!!!!!!

Rombongan-rombongan yang masuk syurga

Rasulullah SAW menceritakan kepada kita tentang rombongan-rombongan yang masuk syurga. Beliau bersabda, "Sesungguhnya rombongan pertama masuk surga laksana rembulan malam purnama dan rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya di langit, mereka tidak pernah ingin buang air kecil ataupun air besar, tidak pula berbau busuk (badannya), sisir-sisir mereka terbuat dari emas, keringatnya bau kesturi, bara api mereka dari kayu gaharu, pasangan mereka bidadari-bidadari dan penciptaan mereka serupa dengan bapak mereka Adam a.s, yaitu enam puluh gasta di langit."

Penyambutan ahli surga

Begitu telapak kaki mereka menginjak di pintu surga, mereka disambut dengan ucapan selamat dan salam sejahtera oleh sekelompok malaikat yang mulia, yang terdepan adalah malaikat Ridwan a.s, sang penjaga surga.
Dalam surat Az-Zumar ayat 73-74 Allah berfirman :"Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dibawa ke surga secara berbondong-bondong, sehingga apabila mereka sampai ke sana, dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka (para malaikat) penjada-penjaganya, 'Selamat untukmu, kamu telah suci, maka masuklah kamu ke dalam surga, serta kekal di dalamnya.' Dan mereka mengucapkan, "segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janjiNya kepada kami dan telah memberi bumi kepada kami, kami tetap diperkenankan menempat di dalam surga di mana saja kami kehendaki, (maka surga adalah) sebaik-baik balasan bagi orang yang beramal."

Selasa, 18 Maret 2008

Suci??? munafik???

sesosok wanita jalang yang berjalan di padang yang tandus...
ya...begitulah ia, yang selalu menghakimi dirinya dengan sebutan wanita jalang. sebelumnya aku tak tahu kenapa ia seperti itu,tapi belakangan akhirnya aku tahu. tanpa paksaan, ia bercerita padaku."tin, aku ini wanita jalang,wanita jalang", sambil menangis ia mengatakannya padaku. akupun kemudian merangkulnya,seraya menenangkannya,"kamu ngomong apa sih rin?,kenapa seperti itu?, ayo coba kalau kamu mau, cerita deh sama aku, mungkin aku bisa bantu, atau paling tidak kalau kamu bercerita minimal bebanmu berkurang.ya...itupun kalau kamu percaya sama aku." bujukku.
rina adalah sahabat terbaikku, kami berteman sejak SMP, dia anak yang baik, cuek, jarang menangis, selalu ceria, dia tidak pernah kelihatan sedih dihadapan orang lain. sifatnya yang ceria membuat orang lupa akan masalah yang sedang mereka hadapi ketika bertemu dengan rina. itulah yang membuat aku heran kenapa kali ini tiba-tiba rina menangis. apakah kesedihan yang ia alami sudah tak mampu lagi dibendung olehnya,,oh....rina dimana senyum, dan ceriamu..yang dulu??,malam ini tak kutemukan tawa riangmu,seberat itukah masalah yang sedang kau hadapi sekarang?? rina............
aku tersadar dari pikiranku ketika rina melepaskan pelukanku. "tin, aku ini seperti orang yang munafik", rina memulai curhatnya. aku heran, "munafik? apa maksudnya rin?", ia menundukkan wajahnya."rin? jawab aku?", tanyaku sambil mendongakkan wajahnya agar menatapku."a..a..ku..sebenarnya malu menceritakan hal ini padamu, aku takut, aku tak akan punya teman seperti kamu, kamu meninggalkan aku..kamu kan tau rin,aku susah sekali bisa akrab sama orang." aku mengerenyitkan dahi, tanda aku tak mengerti apa yang rina katakan. "rin, percaya deh sama aku, apapun yang akan kamu katakan, takkan akan mengubah persahabatan kita, aku janji." kataku meyakinkannya. ia terdiam lama, entah mengapa, mungkin ia masih ragu akan bercerita atau tidak. aku menggenggam tangannya untuk meyakinkan."tintan, dengan pakaianku seperti ini, tak ada yang mengira kalau aku tak seperti yang mereka lihat, aku tak sesuci yang mereka kira..". suci?? apa sih maksudnya,, aku masih tak mengerti apa yang dikatakannya,,"hm...rin, aku minta maaf, sebenarnya aku masih bingung,".kami sama-sama terdiam, aku berfikir keras apa yang dimaksudkannya. dan..........ah........tidak.......... aku mendekapkan tangan kananku ke mulutku, rin, aku tak berharap pikiranku benar," Rin, apa kau berbuat yang dilarang agama??, hm...maksudku apa kau berlaku...", ragu aku meneruskan kalimatku, tapi harus kutanyakan,,"maaf ya rin, apa kau berbuat zina??", perlahan aku bertanya padanya. dan ia menggeleng. hhh.....lega, pikirku, terus apa ya??, " alhamdulillah,, terus apa rin?? kenapa tak suci??",," tin, aku memang tidak melakukan perbuatan yang tak senonoh itu, tapi aku....", ia menggantungkan kalimatnya, "kamu..kenapa rin?". "aku melakukan perbuatan yang Allah larang juga,,aku...aku...melakukan......",dan ia berlalu begitu saja, masuk kamar, dan...mengunci kamarnya.
yah....sudahlah, akupun tak mau memaksanya lagi. mungkin ia memang tak bisa menceritakannya padaku. terlalu privacy.
rina...kamu memang tidak pernah bisa berubah,,tetap tertutup,,walau sama aku, sahabatmu.tapi...apapun yang terjadi padamu...aku kamu tetap sahabatku yang terbaik, semoga Allah mengampunimu.batinku...